Makalah Ekonomi Tentang Perdagangan Internasional Kelas XI SMA
MAKALAH
EKONOMI
SMA NEGERI 2 TENGGARONG
TAHUN AJARAN 2015/2016
i
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat karunia-Nya lah makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan rapi.
Makalah
ini merupakan makalah yang pertama kami buat dalam bidang studi ekonimi, makalah ini juga sangatlah sederhana dari makalah yang
lain. Makalah ini pun mengambil tentang “Perdagangan Internasinoal”, yang kami kiranya para
pembaca dapat mengetahui perdagangan internasional, tujuan dan
kebijakan dari perdaganagan internasional.
Makalah
ini juga masih tergolong makalah yang belum sempurna, karena dari itu kami selaku pembuat makalah ini, mohon
dengan sangat agar para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun agar kami dapat memperbaiki kesalahn yang terdapat pada makalah kami. Dan tidak lupa kami sangat berharap agar makalah ini
sangat bermanfaat bagi para pembaca.
Tenggarong,
Februari 2016
Kelompok
4
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Judul …………………………………………………………………….. i
Kata
Pengantar …………………………………………………………. ii
Daftar
Isi ………………………………………………………………… iii
BAB
1 PENDAHULUAN ………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang .…..……………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………….. 1
1.3 Tujuan ………………………………………………………….. 2
BAB
2 PEMBAHASAN .……………………………………………….. 3
2.1 Pengertian Perdagangan Internasional …..…………………. 3
2.2
Teori Perdagangan Internasional ……………………………. 4
2.3
Manfaat Perdagangan Internasional ………………………… 5
2.4 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional ........................ 7
2.5
Faktor Penghambat Perdagangan Internasional …………… 8
2.6
Kebijakan Perdagangan Internasional …………………….. 9
2.7
Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional ………........... 14
2.8
Neraca Pembayaran …………………………………………… 16
BAB
3 PENUTUP ………………………………………………………. 18
3.1 Kesimpulan …………………………………………………….. 18
3.2 Saran …………………………………………………………… 18
Daftar
Pustaka ………………………………………………………….. iv
iii
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dalam beberapa tahun
terakhir, perekonomiaan global telah mengalami peningkatan luar biasa dalam
perpindahan factor produksi dan barang. Memang globalisasi membawa dunia
bersama-sama dalam konsumsi layanan, barang, nama merek, serta pengetahuan.
Terbukti bahwa teori perdagangan internasional yang komprehensif sangat penting
tidak hanya untuk ekonomi profesional tetapi juga untuk setiap orang yang ingin
memahami mekanisme globalisasi dan hubungan antar bangsa. Teori perdagangan
seharusnya memberikan wawasan ke dalam mekanisme perdagangan internasional dan
penentu pola perdagangan, dan interaksi perdangangan dan pertumbuhan ekonomi.
Pentingnya perdagangan
dapat dilihat dari luasnya spesialisasi dalam masyarakat. Bahkan dalam
masyarakat yang paling primitif orang berkerja sama dalam penggunaan sumber
daya mereka yang terbatas. Tingkat tinggi spesialisasi dalam masyarakat membuat
standar hidup semakin tinggi dan persediaan barang dan jasa lebih banyak. Tanpa
perdagangan spesialisasi tidak terjadi. Pertukaran barang dan jasa antara
penduduk Negara yang berbeda disebut perdagangan internasional. Setiap negara cenderung untuk mengkhususkan diri dalam produksi
komoditas yang dapat menghasilkan degan biaya yang realtif lebih murah dibandingkan dengan negara lain.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud
dengan Perdagangan Internasional?
2.
Ada berapa Teori
tentang Perdagangan Internasional?
3.
Apa saja Manfaat
yang ditimbulkan oleh perdagangan Internasional?
4.
Faktor – faktor apa
yang terdapat pada Perdagangan Internasional?
5.
Kebijakan apa saja
yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam Perdagangan Internasional?
6.
Apakah Tujuan
pemeritah membuat Kebijakan pada Perdagangan Internasional?
7.
Apa itu Neraca
Pembayaran?
1
1.3
Tujuan
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui
Pengertian Perdagangan Internasional
2.
Mengetahui Teori
yang terdapat pada perdagangan Internasional
3.
Mengetahui Manfaat
yang ditimbulkan oleh Perdagangan Internasional
4.
Mengetahui Berbagia
Faktor dalam Perdagangan Internasional
5.
Mengetahui
Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam Perdagangan Internasional
6.
Mengetahui Apa
Tujuan pemerintah membuat Kebijakan dalam Perdagangan Internasional
7.
Mengetahui Apa itu
Neraca Pembayaran
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Perdagangan Internasional
Setiap negara
cenderung untuk mengkhusukan diri dalam produksi komoditas yang dapat mereka
hasilkan dengan biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan negara lain.
Oleh karena itu, pembagian kerja internasional dan spesialisasi meriyatkan
perdagangan internasional. Tanpa perdagangan internasional hal itu tidak dapat
terjadi.
Perdagangan
Internasional adalah suatu proses tukar-menukar atau jual beli barang dan jasa yang terjadi antara
dua negara atau lebih. Ada dua macam perdagangan internasional yaitu ekspor dan
impor. Ekspor adalah kegiatan menjual barang, jasa, atau faktor produksi ke luar negeri dengan tujuan
memperoleh keuntungan sedangkan Impor adalah kegiatan membeli barang, jasa,
atau faktor produksi dari luar negeri dengan memperoleh keuntungan.
1.
Amir M.S yang
menyatakan bahwa “Dibandingkan dengan pelaksanaan
perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks.” Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena
adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan.
Adam Smith |
2.
Adam
Smith yang menyatakan bahwa “Memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa
suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut
mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara
lain.”
3.
Ricardian yang menyatakan bahwa “Memfokuskan pada kelebihan
komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan
internasional.” Tidak seperti model lainnya, rangka
kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara
penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Ricardian tidak secara langsung memasukan
faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.
Ohlin |
4.
Heckscgher-Ohlin yang menyatakan bahwa “Alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan
komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini
tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat.”
2.2 Teori Perdagangan Internasional
Terdapat dua
teori dalam perdagangan internasional
yaitu teori keunggulan mutlak dan teori
keunggulan komparatif.
1.
Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage Theory)
Suatu negara
disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain jika negara tersebut mampu
memproduksi lebih banyak barang daripada negara lain. Biasanya, menggunakan
sumber produksi yang sama. Menurut teori ini dengan melakukan spesialisasi pada
produksi barang yang produktivitasnya lebih tinggi dibandingkan negara lain,
negara itu akan memperoleh keuntungan dalam perdagangan internasional.
4
2.
Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage Theory)
Teori ini dikemukan oleh David Ricardo
David Ricardo merupakan murid dari Adam Simth, ia
melangkapi teori gurunya yang mengatakan bahwa perbedaan keunggulan komparatif
juga dapat memberi keuntungan. Dua negara akan tetap dapat melkukan pertukaran
melalui perdagangan internasional walaupun salah satu negara mempunyai semua
keunggulan.
2.3
Manfaat Perdagangan Internasional
Perdagangan
internasional akan memberikan keuntungan bagi pelaku – pelakunya. Namun, lebih
dari itu secara makro manfaat perdagangan internasional juga tidak sedikit.
Manfaat – manfaat tersebut antara lain sebagai berikut :
1.
Memperoleh Divisa
Jika suatu negara
mengekspor suatu komoditas, maka akan
mendapat mata uang asing. Mata uang asing itulah yang disebut devisa.
Devisa dapat digunakan untuk membeli barang, jasa, atau faktor produksi dari
negara lain.
2.
Memperluas Kesempatan Kerja
Kegiatan ekspor
akan memberikan kesempatan untuk memperluas kesempatan kerja. Untuk
menghasilkan barang ekspor dibutuhkan tenaga kerja yang sangat besar untuk
memenuhi target yang ditentuka oleh suatu perusahaan.
3.
Menstabilkan Harga – harga
Jika harga suatu
jenis barang dalam negeri mahal atau jumlahnya tidak memenuhi permintaan pasar,
barang tersebut harus diimpor. Dengan adanya impor, harga barang yang mahal
perlahan akan kembali stabil dan permintaan akan terpenuhi.
5
4.
Menigkatkan Kualitas Konsumsi
Melalui perdagangan
internasional, masyarakat dapat membeli barang yang belum dapat dihasilkan oleh
negaranya atau mutunya kurang. Perdagangan internasional dapat memacu industri dalam negeri untuk
meningkatkan kualitas produk untuk bersaing di pasar internasional.
5.
Mendorong Munculnya Teknologi Baru Dalam Proses Produksi
Spesialisasi akan
membuat produsen terus berusaha melakukan perkembangan teknologi baru agar
biaya produksi semakin muarh.
6.
Memperluas Daerah Pemasaran
Adanya perdagangan
internasional menyebabkan pasar yang bisa dijangkau produsen semakin luas,
karena tidak hanya di dalam negeri melainkan di luar negeri juga.
7.
Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi
Spesialisasi
produksi, penemuan teknologi baru, dan pasar yang sangat luas karena adanya
perdagangan internasional membuat perekonomian terus berjalan lebih cepat,
sehingga pertumbuhan ekonomi juga akan lebih cepat.
8.
Setiap Negara Akan Menikmati Semua Barang yang
Dibutuhkan.
Suatu negara yang
tidak memproduksi barang yang terspesialisasi, akan tetap bisa menikmati barang
dari negara lain yang telah dibayar.
9.
Memungkinkan Terjadinya Spesialisasi
Suatu negara tidak
perlu untuk memproduksi barang komoditi, karena negara itu akan mendapatkan
barang yang negara perlukan. Karena biaya yang mahal menjadi salah satu negara
dalam memproduksi barang.
10.
Meningkatkan Produktivitas dan Efesiensi Produksi
Dengan berkonsentrasi
memproduksi barang – barang yang biaya produksinya murah, sehingga faktor
produksinya bisa dialihkan untuk memproduksi barang itu. Sehingga produktivitas
imput akan meningkat dan proses produksi menjadi lebih efisien.
6
2.4
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Adanya banyak
faktor yang mendorong negara – negara di dunia melakukan perdagangan
internasional. Faktor tersebut antara lain sebagai berikut :
1.
Perbedaan Sumber Daya Alam
Perbedaan sumber
daya alam mengakibatkan setiap negara menghasilkan produk yang berbeda, jarang suatu
negara memiliki sumber daya alam yang lengkap untuk memenuhi konsumsi. Hal ini
mendorong terjadinya perdagangan di antara negara yang memiliki sumber daya
yang berbeda, dengan cara melakukan pertukaran antarnegara.
2.
Perbedaan Barang dan Jasa yang Diproduksi
Karena keterbatasan
yang dimiliki, suatu negara tidak mungkin memproduksi sendiri semua barang dan
jasa yang dibutuhkan warga negaranya. Hal ini yang menyebabkan ada perbedaan
barang dan jasa yang diproduksi. Dan juga, sangat memungkinkan untuk melakukan
perdagangan internasional.
3.
Perbedaan Selera Konsumen
Selera konsumen
akan memengaruhi jenis barang dan jasa yang akan diimpor atau diekspor suatu
negara. Misalnya warga Eropa menyukai produk yang bernuansa alam, maka
Indonesia berkesempatan dalam mengekspor produk yang bernuansa alam ke Eropa.
4.
Penghematan Biaya Produksi (Efisiensi)
Perdagangan
internasional memungkinkan suatu negara dapat memasarkan hasil produksi pada
banyak negara. Negara yang berproduksi dalam jumlah yang besar sehingga dapat
menurunkan biaya produksinya. Barang yang diproduksi dalam jumlah besar maka
akan murah, sebaliknya barang yang diproduksi dalam jumlah yang kecil akan
mahal. Masalah ini yang menjadi alasan tidak berproduksinya barang yang
berteknologi tinggi oleh negara berkembang.
7
5.
Perbadaan Harga Barang yang Diproduksi
Perbadaan ini
terjadi karena adanya perbedaan biaya produksi untuk menghasilkan barang
tersebut. Perbedaan biaya produksi disebabkan karena adanya perbedaan kemampuan
negara dalam mengolah sumber daya ekonomi yang dimiliki. Dengan demikina, akan
menyebabkan suatu negara memilih untuk mengimpor barang yang biaya produksinya
di dalam negeri lebih mahal sehingga harganya akan lebih mahal.
6.
Perbedaan Teknologi
Beberapa negara
telah berhasil dalam memproduksi teknologi maju. Dan sebagian lagi belum dapat
menerapkan teknologi maju dengan baik. Negara yang menggunakan teknologi maju
akan menjual barang dengan murah pada negara yang teknologinya masih sederhana.
7.
Keinginan Membuka Kerja Sama dengan Negara Lain.
Faktor ini akan mendorong terjadinya perdagangan
internasional yang pada gilirannya akan menyebabkan kerja sama antarnegara di
bidang lain juga semakin erat.
8.
Era Globalisasi
Era globalisasi
yang salah satunya terwujud dengan perdagangan bebas dunia yang akan segara
menyearang negara berkembang mau tidak mau harus di hadapi oleh negara itu.
2.5
Faktor Penghambat Perdagangan Internasional
Ada beberapa faktor
yang dapat menjadi hambatan dalam melakukan perdagangan internasional. Faktor –
faktor tersebut antara lain :
1.
Tidak Amannya Suatu Negara
Jika suatu negara
tidak aman, maka para pedagang akan beralih ke negara lain yang lebih lama.
Faktor keamanan akan mempengaruhi untuk melakukan perdagangan internasional.
8
2.
Kebijakan Ekonomi Internasional oleh Pemerintah
Ada beberapa
kebijakan suatu negara yang menghambat kelancaran perdagangan internasional.
Misalnya, perijinan yang rumit, pembatasan jumlah impor dan ekspor, dan
lain-lain.
3.
Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing
Tidak stabilnya
kurs mata uang asing, membuat para eksportir maupun importir mengalami
kesulitan untuk menentukan harga valuta asing. Ini akan berdampak terhadap
penawaran dan permintaan dalam perdagangan.
4.
Perbedaan
Mata Uang Antarnegara
Mata uang yang
berlaku di setiap negara berbeda. Pembayarannya tentunya akan berkaitan
dengan nilai uang itu sendiri. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya
meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang
negara pengekspor. Dengan demikian, agar
kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya
penetapan mata uang sebagai standar internasional.
5.
Kualitas
Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya
kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional karena jika
sumber daya manusianya rendah, maka kualitas dari hasil produksi(produk) akan
rendah. Suatu negara yang memiliki kualitas
produk rendah akan sulit bersaing dengan barang yang dihasilkan oleh negara
lain yang kualitasnya lebih baik. Dan ini akan menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk
melakukan perdagangan internasional.
2.6
Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan
perdagangan internasional adalah rangkaian tindakan yang akan diambil untuk
mengatasi kesulitan atau masalah hubungan perdagangan internasional guna
melindungi kepentingan nasional.
9
Adapun tujuan yang akan
ditargetkan pemerintah dari kebijakan perdagangan internasional itu antara lain
:
1.
Melindungi kepentingan dalam
ekonomi nasional terhadap berbagai kemungkinan pengaruh buruk/negatif dari
berbagai negara lain
2.
Melindungi kepentingan industri
di dalam negeri dari berbagai kemungkinan persaingan yang tidak sehat maupun
kondisi yang kurang menguntungkan.
3.
Melindungi lapangan kerja agar
bisa tetap tersedia.
4.
Menjaga keseimbangan dan
stabilitas neraca terhadap pembayaran internasional
5.
Mampu mendorong laju ekspor
6.
Menjaga tingkatpertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan stabil.
7.
Menjaga stabilitas nilai tukar
atau kurs.
Adapun
macam-macam kebijakan perdagangan
internasional adalah sebagai berikut :
1. Kebijakan Perdagangan Bebas
Perdagangan
bebas adalah kebijakan perdagangan yang menginginkan adanya kebebasan
perdagangan, dengan demikian tidak ada rintangan yang menghalangi arus produk
dan ke luar negeri.
10
2. Kebijakan Perdagangan
Proteksionis
Kebijakan perdagangan proteksionis adalah kebijakan
perdagangan yang melindungi produk-produk dalam negeri agar mampu bersaing
dengan produk asing yang dilakukan dengan cara membuat
berbagai rintangan/hambatan arus produksi dari dan
keluar negeri.
Jenis – jenis
dari kebijakan perdagangan internasional
dapat diberlakukan untuk impor dan ekspor.
1.
Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang Impor
Kebijakan perdagangan internasional untuk impor antara
lain adalah kuota, tarif, subsidi, dan
larangan impor.
a.
Kuota
Kuota merupakan jumlah yang ditetapkan untuk suatu kegiatan dalam satu masa atau suatu waktu tertentu. Jadi,
kuota dalam impor adalah jumlah total jumlah barang yang dapat diimpor dalam
masa tertentu. Kuota dapat dibedakan menjadi 4:
a)
Absolute/Unilateral Quota yaitu kuota yang beasr kecilnya ditentukan oleh satu
negara tanpa persetujuan negara lain.
11
b)
Negotiated/Bilateral Quota yaitu kuota yang besar kecilnya ditentukan oleh
perjanjian 2 negara atau lebih.
c)
Tarif Quota yaitu
gabungan antara tarif dan quota.
d)
Mixing Quota yaitu
kuota yang dimaksudkan untuk membatasi penggunaan bahan mentah yang diimpor
dalam proses produksi.
b.
Tarif
Kebijkan ini diambil pemerintah dengan menetapkan tarif
tinggi untuk mengimpor suatu jenis barang.
Dengan pengenaan tarif, harga barang impor menjadi mahal, sehingga
barang sejenis yang diproduksi di dalam negeri akan memiliki daya saing dan
dibeli konsumen.
Tarif dapat dibedakan menjadi 3 macam anatara lain
sebagai berikut :
1.
Tarif Ad Valorem yaitu tarif yang besarnya dinyatakan dalam presentase
dari nilai yang dikenakan tarif.
2.
Tarif Specific yaitu tarif yang besarnya dihitung atas dasar
satuan/ukuran fisik barang yang diimpor.
3.
Tarif Specific Ad
Valorem yaitu tarif hasil
kombinasi antara tarif Ad Valorem dan
Specific.
c.
Subsidi
Karena ada perbedaan harga antara barang impor dan barang
dalam negeri, kemungkinan harga barang impor lebih murah daripada harga barang
produksi dalam negeri. Agar harga produksi dalam negeri dapat ditekan
pemerintah dapat memberi subsidi pada produsen dalam negeri.
Ada 2 tujuan pemberian subsidi terkait dengan perdagangan
internasional yaitu untuk mengurangi ketergantugan terhadap barang impor dan
untuk mendorong produsen dalam negeri agar mampu memproduksi lebih banyak.
12
Pembarian subsidi pada perusahaan yang beorientasi ekspor
akan mendorong produsen memproduksi lebih banyak, sehingga mampu mengekspor
lebih banyak. Subsidi biasanya diberikan pemerintah dalam bentuk modal,
keahlian, mesin-mesin, peralatan, keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas
kredit, dan subsidi harga.
d.
Larangan Impor
Larangan impor adalah kebijakan perdagangan internasional
yang melarang secara mutlak impor komoditas tertentu karena alasan – alasan
khusus, baik yang bersifat ekonomi maupun politis.
Dengan berbagai alasan, terdapat barang tertentu yang
dilarang impor. Larangan impor bisa jadi dilakukan untuk membalas tindakan
negar lain yang telah terlebih dahulu melarang impor dan bisa juga dilakukan
untuk menghemat devisa.
2.
Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang Ekspor
Bebarapa kebijakan perdagangan internasional di bidang
ekspor adalah sebagai berikut:
a.
Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga adalah suatu tindakan dalam penetapan
harga barang yang berbeda untuk suatu negara dengan negara lainnya. Dalam
perdagangan internasional, diskriminasi harga dapat diberlakukan di negara yang
berbeda untuk barang yang sama. Dan harga untuk negara yang satu lebih mahal
atau lebih murah daripada negara lainnya. Hal ini dilakukan atas dasar
perjanjian atau dalam rangka perang tarif.
b.
Pemberian Premi (Subsidi)
Kebijakan ini diambil pemerintah untuk memajukan ekspor
adalah dengan memberi premi kepada badann usaha yang melakukan ekspor.
Pemberian premi biasanya dalam bentuk uang, serta pembebasan pajak dan fasilitas
lain. Dengan tujuan agar barang ekspor memiliki daya saing di luar negeri. Dan
biasanya premi di berikan ketika suatu perusahaan mencapai target produksi yang
di tentukan oleh pemerintah.
13
c.
Dumping
Dumping adalah kebijakan yang menetapkan harga jual di
luar negeri lebih murah dibandingkan harga di dalam negeri. Tujuan dari
kebijakan ini adalah untuk menguasai pasar internasional. Cara dumping ini dapat dilakukan jika pasar
dalam negeri dapat dikendalikan atau dikontrol oleh pemerintah.
d.
Politik Dagang Bebas
Kebijakan ini merupakan pemberian kebebasan dalam ekspor
dan impor oleh masing-masing pemerintah. Kebebasan dalam perdagangan ini akan
membawa beberapa keuntungan seperti mutu barang yang tinggi dan harga yang
relatif murah.
e.
Larangan Ekspor
Larangan ekspor merupakan kebijakan pemerintah yang
melarang baran dan jasa dijual keluar melewati batas negara (ekspor) karena
alasan – alasan khusus, baik yang besifat ekonomi, politis, sosial, atau
budaya. Umumnya ada dalih yang digunakan untuk memberlakukan kebijakan tersebut
seperti alasan keamanan atau kesehatan.
2.7 Tujuan
Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasional diterapkan baik dalam
kegiatan impor maupun ekspor. Kegiatan perdagangan impor di tujukan untuk
mengatasi dampak buruk dari mengimpor barang. Salah satu keburukan mengimpor
barang adalah perusahaan dalam negeri yang memproduksi jenis barang yang sama
akan kalah saing dengan barang impor. Kebijakan perdagangan internasional di
bidang ekspor juga di tujukan untuk melindungi produksi dalam negeri di samping
memperoleh keuntugan.
14
Dari pemeparan di atas terdapat lagi beberapa tujuan
kebijakan perdagangan internasional adalah sebagai berikut :
1.
Mengendalikan Ekspor dan Impor
Setiap negara dapat
menggunakan kebijakan perdagangan internasional untuk mengendalikan ekspor dan
impor. Kebijakan perdagangan bebas berusaha
meningkatkan ekspor dengan cara menghapus hambatan perdagangan. Sedangkan
kebijakan perdagangan proteksionis berusaha meningkatkan ekspor antara
lain dengan cara menurunkan tarif ekspor.
2. Meningkatkan
Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian akan tumbuh dengan baik bila
hasil produksi yang melimpah dapat diekspor ke berbagai negara. Perekonomian akan tumbuh dengan baik bila negara bisa
melindungi industri dalam negeri, di antaranya dengan cara memberlakukan kuota
impor (batasan impor) atau bahkan larangan untuk mengimpor barang tertentu.
3. Menyehatkan
Neraca Pembayaran
Untuk menghindari
defisit (kekurangan) dalam neraca pembayaran, negara dapat menggunakan
kebijakan perdagangan proteksionis sebagai salah satu alat. Caranya yaitu
dengan berusaha meningkatkan ekspor dan sekaligus menekan impor dengan berbagai
cara, seperti pemberlakuan kuota impor, tarif impor dan larangan impor.
15
2.8 Neraca Pemabayaran
Neraca
pembayaran internasional (Balance of
Payment) adalah catatan yang tesusun secara sistematis mengenai seluruh
transaksi ekonomi internasional yang dilakukan penduduk suatu negara itu dengan
penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu. Penduduk merupakan orang
perorang, badan hukum, dan pemerintah.
Transaksi ekonomi
yang dicatat dalam neraca pembayaran dapat digolongkan menjadi dua yaitu Transaksi Debit dan Transaksi Kredit. Transaksi debit adalah transaksi yang menimbulkan
kewajiban bagi penduduk suatu negara lain. Transaksi kredit adalah transaksi
yang menimbulkan hak bagi penduduk suatu negara untuk menerima pembayaran dari
penduduk negara lain.
16
Neraca pembayaran
terbentuk dari beberapa komponen utama yaitu sebagai berikut :
a. Neraca Belanja
Neraca belanja
adalah jumlah saldo dari neraca perdagangan transaksi unulateral.
1. Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan
terdiri atas :
a)
Neraca perdagangan barang
b)
Neraca perdagangan jasa
Kemungkinan yang
terjadi pada suatu negara pada neraca perdagangan yaitu surplus, defisit, atau
seimbang. Surplus terjadi apabila ekspor lebih besar dari impor. Defisit
terjadi apabila impor lebih besar dai ekspor. Seimbang terjadi apabila ekspor
sama dengan impor.
2. Transaksi Unilateral
Transaksi unilateral merupakan
transaksi yang tidak menimbulkan hak atau kewajiban secara yuridis bagi negara
yang menerimanya.
b.
Neraca Lalu Lintas Modal
Neraca Lalu Lintas Modal
Neraca lalu lintas
modal mencatat arus modal pemerintah dan swasta.
17
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari beberapa kesimpulan uraian dalam pembahasan
makalah yang sederhana ini kami dapat memberikan
suatu kesimpulan sebagaimana yang tercantum di bawah ini :
1.
Perdagangan
internasional adalah kegiatan ekspor dan impor antar negara.
2.
Terdapat 2 teori tentang perdagangan internasional yaitu teori keunggulan
mutlak dan teori keunggulan komparatif.
3.
Manfaat dari perdagangan internasional sangat banyak seperti memperluas
lapangan kerja, memperluas dareh pemasaran, memperoleh devis, dan lain-lain.
4.
Kita
harus bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain untuk saling tukar menukar hasil
produksi.
5.
Semakin
berkembangnya perekonomian suatu negara semakin banyak pula kebutuhan
masyarakatnya.
3.2 Saran
Sebelum kami mengakhiri makalah
ini terlebih dahulu memberikan saran-saran, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca khususnya dan masyarakat pada umumnya. Salah satu saran yang dapat kami tulis adalah :
1.
Bentuklah
suatu peraturan-peraturan tentang bagaimana cara pembayaran antar negara agar
tercipta negara yang damai.
2.
Agar
kebutuhan penduduknya terpenuhi, suatu negara harus melakukan perdagangan
internasional yaitu kegiatan ekspor dan impor.
3.
Apabila
seseorang ingin membeli barang yang tidak bisa dihasilkannya maka dia harus
mempunyai daya beli.
Demikian
saran-saran yang dapat kami sampaikan, semoga bisa membawa manfaat bagi kita
semua khususnya bagi pembuat makalah dan juga bisa bermanfaat bagi pembaca untuk
bisa mengetahui tentang betapa pentingnya perdagangan.
18
DAFTAR PUSTAKA
S.
Alam,2014. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI
Kurikulum 21013. Jakarta:ESIS
R. Fitria Hartatik, Aisyah Nur Mimin. Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas XI Jilid 2.
Jakarta: Pusat Pembukuan.
Tidak ada komentar: