Cerita Pendek (Cerpen) Diantara Bintang (Hanya Kamu Yang Selalu Ada Untukku)
Rain In Shadow→ Cerita kali ini akan bertema tentang Sains Fiksi yang akan membuat para Pembaca sekalian berada dalam Dunia Khayal yang jauh didalam sana. Judul dari Cerpen Karya Esti Noor kali ini adalah Diantara Bintang (Hanya Kamu Yang Selalu Ada Untukku). Woo.... Dari judulnya saja pasti Cerpen kali ini akan ada bumbu Romatisnya jadi. Yang jadi pertanyaannya adalah siapa Tokoh "Kamu" ini? Apakah akan berakhir Bahagia atau berakhir dengan Tragedi yanng membuat Tokoh utamanya tidak akan pernah terlupakan Peristiwa tersebut? Mari silakan Baca sampai tuntas Cerpen ini.
Baca Juga : (Cerita Pendek Karya Esti Noor; Birthday For You)
Judul : Diantara
Bintang (Hanya kamu yang selalu ada untukku)
Karya Esti Noor
Wibawa Sakti
***
“Tes.. tes..
Selamat malam semua, perkenalkan saya Arga. Saya berdiri disini malam ini untuk
bernyanyi menghibur anda semua, dan saya akan bawakan lagu khusus buat perempuan yang sangat saya cintai,
dulu dan sekarang.”
Namanya Arga,
laki-laki berwajah manis dan berhidung mancung yang banyak dikagumi perempuan.
Malam ini di kafe Retro, Arga akan menyumbangkan suara emasnya untuk dinikmati
banyak orang. Gitar tua yang selalu menemaninya sejak SMA tak lupa ia bawa
sebagai pelengkap lagunya.
Petikan
gitarnya mulai terdengar..
Maafkan aku yang selalu menyakitimu
Mengecewakanmu dan meragukanmu..
Tersadar aku bila kamu yang terbaik
Terima aku, mencintaiku apa adanya
Arga mulai
bernyanyi, entah mengapa ingatannya terputar kembali ke masa lalunya. Saat ia
dengan teganya menyakiti hati gadisnya.
***Flashback***
Baca Juga : (Cerita Mini Karya Tsugami Ichi; Kendaraan Bermotor)
Seorang gadis
berwajah imut, tampak bahagia membawa kotak makanan berwarna biru ditangannya.
Sambil tersenyum gadis itu terus melangkah menuju tempat tujuannya, taman
belakang kampus.
Langkahnya
terhenti seketika, binar sumringah diwajah imutnya tergantikan dengan muka
masamnya saat melihat apa yang terjadi didepan matanya. Yang dilihatnya ini,
bukan pertama kali baginya. Tetapi ini yang kesekian kali, dan kesekian kali
pula ia memaafkan laki-laki yang sedang berciuman itu. Tak hanya itu, bahkan ia
sempat memergoki laki-lakinya itu bermesraan dengan gadis ular tersebut.
Laki-lakinya?
Pantaskah ia disebut sebagai miliknya?Kini ia sudah tak tahan lagi melihat
adegan tersebut.
“Arga..”
lirihnya.
Laki-laki
tersebut mengentikan aktifitasnya. Menoleh dan mendapati pacar sah nya sedang
melihat adegan yang tak pantas untuk kesekian kalinya. Sedangkan gadis ular
tersebut bersikap acuh dan angkuh menatap Nada.
Arga segera
menghampiri gadis tersebut dengan wajah bersalah.
“Nada.. aku
bisa jelasin ma—
“Udahlah Ga,
aku Cuma mau kasih ini aja kok. Dimakan ya nanti siang.” Potong Nada sambil
memberikan kotak makan yang dipegangnya. Nada langsung melenggang pergi tanpa
memperdulikan Arga yang memanggil namanya.
Gadis itu Nada,
pacar Arga. Nada sangat sabar menghadapi tingkah Arga yang kadang suka
kelewatan sampai Arga yang playboy. Itu Nada.
***Flashback
END***
Baca Juga : (Cerita Pendek Karya Esti Noor; Kopi Hitam)
Diantara beribu bintang hanya kaulah yang paling terang
Diantara beribu cinta pilihanku hanya kau sayang
Arga terlihat
menghayati menyanyikan lagu tersebut. Nada gadis yang amat sangat ia cintai,
dulu ia sangat bodoh begitu menyia-nyiakan gadis sebaik dan sesabar Nada.
Bukan! Ia tidak bodoh, tetapi terhasut rayuan Nessa gadis ular yang mengincar
hartanya saja.
Ingatannya
kembali ke masa-masa ia masih bersama Nada.
***Flashback***
Arga datang
membawa es krim vanilla kesukaan Nada. Seperti biasa ia langsung masuk ke kamar
bernuansa putih ungu, warna kesukaan Nada.
Dilihatnya Nada
sedang berdiri di depan jendela kamarnya, menatap keluar dengan pandangan
kosong. Entah apa yang dipikirkan Nada-nya itu tetapi Arga sudah bertekad untuk
meminta maaf karena kejadiaan tadi, walaupun harus menyogok Nada dengan
sekantung plastik es krim vanilla.
“Nada..”
panggil Arga dengan suara yang lembut.
Nada menoleh,
wajanya datar tak menampakkan ekspresi apapun. Tetapi tatapan matanya kosong,
ada sesuatu yang tersirat didalamnya.
“Makan es krim
yuk, aku udah beliin es krim vanilla kesukanmu,” Arga menyodorkan es krim
tersebut ke Nada, dan disambut Nada dengan senyum manisnya.
“Makasih Ga,
tau aja siang-siang gini enaknya makan es krim, hehehe..” canda Nada.
Arga menepuk
tempat kursi kosong disebelahnya “Sini,” ajaknya pada Nada, dan Nada langsung
duduk disamping Arga.
Setelahnya
hanya hening yang terjadi, Nada asik dengan es krim nya sedangkan Arga berpikir
untuk meminta maaf kepada Nada atas kejadian tadi pagi.
“Nad—
“Ga---
Baca Juga : (Cerita Pendek Karya Esti Noor; GISARGA)
Mereka berucap
barengan..
“Kamu dulu, ladies first..”
“Es krim nya
enak.” Ucap Nada dengan wajah polosnya.
Arga tersenyum,
lalu dengan rasa sayang dia memeluk Nada dari sampinng, mengelus lembut puncak
kepala Nada.
“Maaf.. maafin
aku” bisik Arga.
Nada hanya
tersenyum, kini wajahnya tak ada guratan marah atau sedih, hanya ada kilatan
kecil tentang hatinya yang kecawa karena kejadian tadi pagi.
“Kamu marah?”
tanya Arga
“Aku nggak
pernah bisa marah sama kamu, Ga.” Jawab Nada sambil tersenyum hangat, membuat
Arga tenang melihatnya
“Makasih.”
Senyum manis terukir diwajah Arga setelah mendengar penuturan Nada.
Ini yang disuka
Arga dari Nada, tak pernah marah bila ia melakukan kesalahan. Selalu sabar
menghadapi tingkahnya yang gak karuan. Senyumnya yang mampu membuat Arga merasa
tenang, tempatnya selalu pulang, pujaannya yang amat ia rindukan ketika mereka
berjauhan.
Tetapi ia
merasa jahat, karena telah menyakiti gadis yang amat disayanginya.
***Flashback
End***
Takkan ada selain kamu dalam segala keadaanku
Cuma kamu ya hanya kamu yang selalu ada untukku
Kini Arga
tersenyum menatap satu persatu pengunjung kafe yang memeperhatikannya, bahkan
ada yang merekamnya.
Ingatannya
berputar kembali, menayangkan peristiwa naas yang ditimpa Nada.
***Flashback***
“Lo jangan
deket-deket gue lagi sekarang. Jijik gue sama lo!” maki Arga kepada Nessa yang
mengenakan dress merah ketat.
Nessa mangkin
mendekati Arga dengan senyum licik terlukis di bibir merah meronanya itu.
“Ini yang
terakhir...” ucapnya
“Mau apa lagi
lo!” sahut Arga langsung.
“Kiss me..” ucap Nessa yang sudah berada
didepan Arga.
Melihat Arga
hanya diam saja, Nessa mendekatkan wajahnya ke Arga sampai pucuk hidung mereka
bersentuhan...
“Arga..” Pekik
sebuah suara.
Arga mendorong
tubuh Nessa, lalu menoleh dan mendapati Nada tengah menatapnya dengan tatapan
terluka. Ini membuat dada Arga sesak mellihat tatapan itu.
Bulir-bulir
bening mengalir dipipi putih Nada. Nada langsung berlari menjauhi Arga. Tak
hanya diam saja, kali ini Arga ikut mengejar Nada dan bermaksud menjelaskan
semuanya kepada Nada.
Nada berlari
tak tentu arah, hingga ke jalan raya. Tanpa memperdulikan sekitarnya, ia terus
lari sekuat tenaga dengan air mata mengalir deras dari mata cantiknya itu.
BUK!! Tubuh Nada terpental
tiga meter ke aspal jalan. Saat berlari tadi, Nada tak menyadari bahwa ada
sebuah mobil pick up yang melintas.
“NADAAA....”
teriak Arga, langsung menghampiri tubuh gadisnya yang tergeletak tak berdaya di
aspal jalan.
Baca Juga : (Cerita Pendek Karya Esti Noor; Stay)
“Bangun sayang,
bangun.. kamu harus kuat,” Arga menepuk pipi Nada yang berada di pangkuannya.
Banyak darah
yang dikeluarkan Nada, membuat Arga tak tega dan menangis saat itu juga.
“Ar—gaa---
aa-k—uu cin—ta ka—muu” ucap Nada dengan nafas yang sudah diujung tanduk.
Makin
menangislah Arga dibuatnya.
Tangan lemah
Nada bergerak mengusap air mata Arga, “Jjj—aa—ngan na—ng-iis” ucapnya lagi, dan
kini nafas Nada benar-benar berhenti dengan mata yang langsung terutup.
Suara tangis
Arga makin menjadi, melihat gadisnya telah pergi jauh selama-lamanya.
***Flashback
END***
Diantara beribu bintang hanya kaulah yang paling terang
Diantara beribu cinta pilihanku hanya kau sayang
Takkan ada selain kamu dalam segala keadaanku
Cuma kamu ya hanya kamu yang selalu ada dihatiku.
Arga
menyelesaikan lagunya dengan baik, diiringi tepuk tangan meriah para pengunjung
kafe Retro.
Senyum manis
menghiasi wajahnya, mengiringi langkahnya turun dari panggung kecil yang
dipijaknya.
Kini Arga
berada di luar kafe, menatap langit dengan senyum yang masih tecetak jelas.
“Kamu bintang
paling terang dihati aku Nad, selamanya. Maaf pernah bikin kamu kecewa, sakit
hati dan nangis. Aku Cinta kamu. Cuma kamu yang ada di hati aku sampai
sekarang, setelah tiga tahun kamu pergi. Kamu tetap yang palilng bersinar.”
Ucap Arga
sambil menatap salah satu bintang yang bersinar terang di langit.
_END_
Tidak ada komentar: